KADISKOP : Pengurus dan Anggota Kompak, Koperasi Berkembang
PEKANBARU – Kepala Dinas Koperasi, UKM Kota Pekanbaru Dr.H.IDRUS, S.Ag, M.Ag yang didampingi oleh Tenaga Pendamping Kecamatan Sail. Menghadiri Undangan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kakap Laut Tahun Buku 2020, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Terbuka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Pekanbaru, Riau. Kamis (18/03/2021).
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi KPRI Kakap Laut tahun buku 2020, dihadiri oleh Ketua Koperasi Ir. Hj. MAYDARITA, Pengawas HUMARDANI, S.Pi., turut hadir Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau FAJRIAYANI, S.E, S.Si., dan Anggota yang melebihi 50 persen.
Dalam Rapat tersebut Kepala Dinas Koperasi, UKM Kota Pekanbaru Dr.H.IDRUS, S.Ag, M.Ag menyampaikan, “Berbicara tentang Koperasi, ini adalah suatu Hazanah yang perlu kita pertahankan. Lembaga Keuangan yang pertama di Indonesia adalah Koperasi. Sebelum Indonesia Mardeka tepatnya dizaman penjajahan Belanda Koperasi ini sudah ada, tetapi dulu namanya adalah Bank Pinjaman yakni pada tahun 1908 pas munculnya Budi Otomo, begitu berdiri maka Pegawai pada waktu itu, kalau ingin berhutang atau meminjam harus melalui Bank Pinjaman yang berubah nama saat ini menjadi Koperasi,” Terangnya
Kepala Dinas Koperasi, UKM Kota Pekanbaru menambahkan “Dizaman Belanda sudah mulai berdiri Koperasi yang disebut Bank Pinjaman dia maju karna Pengurus dan Anggota Kompak dan didukung oleh Serikat Islam (SI) dan Serikat Dagang Islam (SDI). Tetapi Belanda tidak senang dan Belanda mengeluarkan aturan pada tahun 1915, akhirnya dengan peraturan itu Koperasi mulai mundur”.
“Setelah Indonesia Mardeka, Wakil Perisiden Bung Hatta membarikan dukungan yang sangat luar biasa terhadap Koperasi, bantuan-bantuan mengalir dari Pemerintah sehingga Koperasi tidak Mandiri, yang pada akhirnya Pengurus tidak memiliki Inisiatif untuk mengembangkan Koperasi karna mereka semata-mata mengharapkan bantuan Pemerintah, pada akhirnya Koperasi tidak berkembang. Dizaman Orde Baru Koperasi dijadikan sebagai alat Politik dan di mamfaatkan Partai-partai yang ada pada saat itu, yang pada akhirnya Pengurus menjalankan Koperasi tidak Profesional”.
“Tentunya berdasarkan sejarah ini supaya Koperasi tumbuh dan berkembang Pengurus dan Anggota harus memiliki Kekompakkan, Mandiri dan Profesional. Kalau itu diwujudkan Insyallah Koperasi akan berkembang.” Tutup Idrus (Diskop UKM/H&A).